- Bagan Kategori
- Al-Quran Al-Karim
- As-Sunnah
- Aqidah
- Tauhid
- Ibadah
- Islam
- Iman
- Permasalahan Iman
- Ihsan
- Kufur
- Kemunafikan
- Syirik
- Bid-ah
- Sahabat Dan Ahlul Bait
- Tawassul
- Menyoal Kewalian Dan Karomah Para Wali
- Sihir dan Perdukunan
- Jin
- Loyal Dan Antipati
- Ahlus Sunnah Wal Jamaah
- Sekte dan Agama
- Sekte-sekte
- Sekte-sekte yang berafiliasi ke Islam
- Madzhab Pemikiran Kontemporer
- fikih
- Berbagai Ibadah
- Muamalah
- Sumpah Dan Nadzar
- Keluarga
- Kedokteran Dan Pengobatan Serta Ruqyah Yang Syar-i
- Makanan dan Minuman
- Kejahatan/Kriminal
- Hukum Allah
- Pengadilan
- Jihad
- Fiqih Malapetaka
- Fiqih Minoritas
- Hukum-hukum Muallaf / Muslim Yang Baru
- Politik Yang Sesuai Syariat
- Madzhab-madzhab Fikih
- Fatwa-fatwa
- Usul Fikih
- Kitab Fikih
- Keutamaan-keutamaan
- Dakwah Ke Agama Allah
- Realita Dakwah
- Amar Makruf dan Nahi Munkar
- Pelembut Hati
- Dakwah ke Agama Islam
- Hal-hal yang Wajib Diketahui Oleh Seorang Muslim
- Bahasa Arab
- Sejarah
- Budaya Islam
- Acara Berkala
- Realita dan Kondisi Umat Islam
- Pendidikan dan Sekolah
- Media dan Pers
- Jurnal dan Konferensi Ilmiah
- Komunikasi dan Internet
- Orientalisme dan Orientalis
- Sains Umat Islam
- Sistem Islam
- Musabaqah Web
- Program dan Aplikasi
- Tautan
- Administrasi
- Curriculums
- Kumpulan Khutbah
- Academic lessons
Keutamaan Menyambung Kekerabatan Dan Berbakti Pada Orang Tua
Arsip berbakti pada orang tua dan menyambung kekerabatan: Berbakti pada orang tua termasuk amal shalih yang agung sesudah mentauhidkan Allah Ta'ala. Dalam syariat yang mulya banyak ayat dan hadits yang menunjukkan perintah dan keutamaannya, pada kisah-kisah kaum salaf banyak potret figur yang memukau tentang bakti kepada orang tua. Dalam Islam banyak sisi bakti kepada orang tua dan bentuk-bentuknya sebelum wafat mereka ataupun sesudahnya. Dalam situs ini terkumpul banyak materi yang mengupas kedudukan bakti terhadap orang tua dan menyambung kerabat.
Jumlah Item: 5
- Halaman Utama
- Tampilan Bahasa : Indonesia
- Bahasa Muatan : Semua Bahasa
- Keutamaan Menyambung Kekerabatan Dan Berbakti Pada Orang Tua
- Indonesia Mufti : Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Terjemah : Mohammad Iqbal Ghozali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Berbakti kepada orang tua adalah berbuat baik kepada mereka dengan harta dan badan, dan hukumnya wajib. Durhaka kepada mereka termasuk dosa besar. Fatwa ini menjelaskan tentang tata cara berbakti kepada mereka baik di masa hidup mereka maupun setelah mereka meninggal dunia.
- Indonesia Mufti : Muhammad bin Shaleh Al Munajjid
Saya punya teman di salah satu negara Arab. Di negera tersebut perayaan hari ibu termasuk perayaan resmi. Yaitu perayaan bersama saudara dan saudarinya untuk ibu mereka. Dia sekarang ingin memutuskan hal ini. Akan tetapi ibunya akan marah kepadanya kerena telah terbiasa dengan hal ini dan menjadi kebiasaan di negeranya. Dia takut ibunya marah dan tidak meridhainya hingga dia wafat. Dia mencoba menjelaskan dengan hikmah akan tetapi ibunya belum bisa menerima karena kondisi (masyarakat) secara umum. Apa yang selayaknya untuk dilakukan? Tolong beri kami penjelasan.
- Indonesia Mufti : Muhammad bin Shaleh Al Munajjid
Apakah cacat tubuh seperti bungkuk di punggung dan di tubuh semuanya itu merupakan sebab syar’i orang tua melarangku untuk menikah dengan pilihanku? Perlu diketahui dia (wanita) punya agama, akhlak dan berakal. Terima kasih.
- Indonesia Mufti : Muhammad bin Shaleh Al Munajjid
Saya sedang bingung dengan masalah saya. Saya telah menikah sejak sembilan bulan yang lalu. Dan saya tinggal bersama istri sejak menikah hingga akhirnya saya pergi ke luar (kota/negeri) sejak empat bulan lalu. Namun istriku mencegahku bepergian, dan berusaha melarangku dengan berbagai cara, namun tidak berguna. Alhamdulillah di antara kami saling mencintai dan memahami. Saya mencoba menjelaskan bahwa jika saya safar kemudian menetap, saya akan mencari tempat tinggal dan mengirim berita kepadanya sehingga dia dapat menetap bersamaku. Akan tetapi, ternyata saya tidak mendapati tempat tinggal yang tepat, karena sewa rumah di sini sangat mahal sampai upahku tidak cukup untuk membayar separuh bulannya. Ketika mengetahui hal itu, saya kirim berita disertai linangan air mata dan hati yang tercabik-cabik agar secepatnya pulang. Itu disatu sisi. Di sisi lain, orang tuaku mendukung safarku agar (dapat) membantu pernikahan saudaraku. Sementara istriku setiap hari memohon untuk pulang, karena tidak bisa hidup seornag diri. Sementara orangtuaku menginginkan aku tetap menetap dan bekerja. Apakah saya harus pulang agar tidak menzalimi istri? Atau saya membantu orang tuaku dalam menikahkan saudaraku?
- Indonesia